Kapal Ferry KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 5 Korban Ditemukan Meninggal

Foto Facebook, DPon Bongkar Fakta
Selat Bali, 2 Juli 2025 — Tragedi laut kembali terjadi di perairan Indonesia. Kapal ferry KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kecelakaan dan dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal tersebut membawa sekitar 58 orang penumpang, termasuk awak kapal (ABK), serta 22 unit kendaraan berbagai jenis.
Menurut informasi awal dari tim SAR dan otoritas pelabuhan, kapal mengalami insiden tidak lama setelah berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Dugaan sementara, kapal dihantam ombak besar dan angin kencang di tengah perjalanan, menyebabkan kapal mengalami gangguan keseimbangan hingga akhirnya karam di tengah selat.
Tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan Polairud langsung bergerak cepat begitu menerima laporan darurat. Hingga Kamis pagi (3/7), dari proses evakuasi yang berlangsung intensif, ditemukan lima korban dalam keadaan meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, dan beberapa masih dinyatakan hilang.
Proses Pencarian Masih Berlangsung
Kepala Kantor SAR Denpasar, dalam keterangannya kepada media, menyebutkan bahwa pencarian korban masih terus dilakukan. “Kami mengerahkan kapal dan tim penyelam untuk menyisir lokasi tenggelamnya kapal. Fokus kami adalah menyelamatkan sebanyak mungkin korban yang mungkin masih bertahan, baik di laut maupun terapung di sekitar lokasi kejadian,” ujarnya.
Kondisi Cuaca Jadi Kendala
Proses pencarian dan evakuasi sempat terkendala oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi di lokasi kejadian. Tim SAR juga mengimbau kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar Selat Bali untuk waspada dan ikut serta dalam pemantauan korban yang mungkin terbawa arus.
Data Penumpang dan Kendaraan Masih Didalami
Pihak kepolisian dan otoritas pelabuhan kini tengah memverifikasi data manifes penumpang serta kendaraan yang berada di atas kapal. Sejauh ini belum ada keterangan resmi mengenai total jumlah korban selamat dan hilang.
Duka Mendalam
Kecelakaan ini menambah daftar panjang tragedi laut di Indonesia. Ucapan duka dan keprihatinan mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Perhubungan yang berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini.
Pemerintah juga diminta untuk mengevaluasi kembali aspek keselamatan pelayaran, terutama pada jalur-jalur padat seperti Selat Bali yang menjadi penghubung vital antara Pulau Jawa dan Bali (Red)