
Bima, 5 Juli 2025 — Peringatan Hari Jadi Bima (HJB) ke-385 yang seharusnya menjadi momen sakral dan penuh kebanggaan justru diwarnai kekecewaan dari sebagian warga. Pasalnya, Bupati Bima, H. Ady Mahyudi, tidak Memimpin Upacara dalam peringatan resmi yang digelar di halaman Kantor Bupati Bima, Sabtu (5/7/2025).
Orang nomor satu di Kabupaten Bima tersebut menjadi sorotan publik dan menuai banyak kritikan dari warga, tokoh masyarakat, hingga aktivis lokal. Mereka menilai bahwa momen bersejarah seperti Hari Jadi Bima seharusnya mendapat perhatian penuh dari kepala daerah sebagai simbol kepemimpinan dan penghormatan terhadap sejarah serta rakyat Bima.
“Sangat disayangkan, hari sebesar ini malah tidak dipimpin langsung oleh Bupati Bima. Ini bukan hanya soal protokoler, tapi soal komitmen dan penghargaan terhadap nilai-nilai sejarah daerah,” ujar salah satu warga Kabupaten Bima.
Kritik serupa juga disampaikan oleh beberapa tokoh pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial dan budaya. Mereka menilai absennya Bupati sebagai bentuk kurangnya sensitivitas terhadap nilai-nilai simbolik yang melekat pada peringatan HJB ini.
Pemkab Bima Belum Berikan Penjelasan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Bima terkait alasan Bupati Bima tidak sebagai inspektur upacara. Padahal, agenda tersebut merupakan bagian inti dari rangkaian peringatan Hari Jadi yang setiap tahunnya disambut dengan antusias oleh masyarakat.
Sementara itu, bupati Bima Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan, diketahui hadir dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan upacara dan peringatan HJB. Namun, bagi sebagian warga, kehadiran bupati bima dan wakil bupati belum cukup menggantikan ekspektasi masyarakat atas peran simbolik seorang bupati dalam momen penting seperti ini.
Masyarakat Harapkan Evaluasi dan Klarifikasi
Sejumlah pihak mendesak agar Pemkab Bima memberikan klarifikasi terbuka kepada publik untuk meredam kekecewaan yang beredar luas, baik di media sosial maupun di kalangan masyarakat akar rumput. Selain itu, warga berharap ke depan, pejabat daerah menunjukkan komitmen lebih tinggi dalam hadir secara utuh di momen-momen bersejarah dan strategis bagi daerah.
“Harapan kami sederhana, pemimpin hadir bersama rakyat, apalagi di hari ulang tahun daerahnya sendiri. Jangan sampai masyarakat merasa ditinggalkan secara simbolik,” kata salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Monta.
Hari Jadi Bima ke-385 seharusnya menjadi momentum memperkuat jalinan antara pemerintah dan rakyat. Bupati bima tidak menjadi pemimpin di momen penting ini semoga menjadi bahan evaluasi agar ke depan, nilai-nilai sejarah dan kebersamaan dapat (Bram Pj)