Kabupaten Bima, Kampoeng Media, 28 Oktober 2025 — Program unggulan Pemerintah Kabupaten Bima bertajuk “Selasa Menyapa” yang digagas Bupati Bima Ady Irfan menuai kritik dari sejumlah kalangan masyarakat. Program yang diklaim sebagai sarana mendengar aspirasi rakyat itu dinilai hanya bersifat seremonial dan lebih mengarah pada pencitraan politik.
Sejumlah warga menilai, kegiatan yang rutin digelar setiap hari Selasa tersebut belum memberikan dampak nyata terhadap penyelesaian persoalan masyarakat di lapangan.
“Programnya bagus di atas kertas, tapi yang dirasakan masyarakat tidak ada perubahan. Banyak keluhan disampaikan, tapi tindak lanjutnya tidak jelas,” ujar Anggota Dewan Dari Fraksi PAN, Rafidin S.Sos, Selasa (28/10/2025).
Lanjut, Rafidin S.Sos. pelaksanaan Selasa Menyapa yang lebih banyak diisi dengan sambutan dan dokumentasi, sementara substansi dialog publik dan tindak lanjut aspirasi rakyat dinilai minim.
“Yang kami butuhkan bukan hanya mendengar keluhan, tapi juga aksi nyata pemerintah. Kalau hanya datang, foto, lalu pulang, itu sama saja seremonial,” tambahnya.
program semacam itu seharusnya menjadi momentum pemerintah memperkuat kedekatan dengan rakyat secara substantif, bukan sekadar kegiatan rutin tanpa hasil terukur.
“Pemerintah perlu memastikan setiap aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam forum itu ditindaklanjuti secara konkret. Jika tidak, maka wajar bila masyarakat menilai program ini hanya pencitraan,” ujar Rafidin Anggota Dewan Dari Fraksi PAN.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Bima belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik Anggota Dewan yang berkembang terhadap pelaksanaan program Selasa Menyapa tersebut.( KM 02. Dhani)
