Kabupaten Bima NTB || Bupati Bima diharapkan segera mencari pasar alternatif untuk jagung, mengingat harga jagung saat ini sangat tidak stabil. Berdasarkan investigasi lapangan yang dilakukan oleh Faisal dari aktivis peduli, ditemukan bahwa jagung dengan kadar air 16-17% dipotong beratnya 2-5 kg per 100 kg. Dengan harga jual hanya Rp3.900-Rp4.100 per kg, ini sangat merugikan petani karena tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.
Sebagai salah satu kabupaten dengan produksi jagung terbesar di Indonesia, dengan luas lahan 29.178 hektar pada tahun 2024, Kabupaten Bima harus memiliki strategi untuk melindungi petani dari eksploitasi.
“Bupati Bima, Ady Mahyudi, dan Wakil Bupati, Dr. Irfan Jubaidi, diharapkan mengupayakan pasar alternatif untuk menyelamatkan petani jagung di Bima.”
Lanjutnya Jika Kepala Daerah membiarkan ini terjadi terus menerus Moto Perubahan pasangan Ady dan Irafan itu hanyalah coretan di spanduk pasca kampanye saja ungkap Faisal . (Red).