
Kabupaten Bima – NTB, seleksi P3K Tahap ll Kabupaten Bima, puluhan peserta seleksi PPPK yang sudah mengikuti tes CAT (Computer Assisted Test), tidak muncul nama-nama nya pada pengumuman hasil seleksi P3K diumumkan pada jam 11:59 WITA tertangal 30 Juni 2025.
Banyak peserta yang bingung karena sudah mengikuti tes CAT (Computer Assisted Test) tapi nama mereka tidak muncul dalam pengumuman hasil seleksi. Hal ini harus ada penjelasan berbasis data dan regulasi, baik oleh BKN secara nasional juga oleh Plt Kapala BKD kabupaten bima.
Seharusnya plt BKD kabupaten bima, memberikan kejelasan terhadap sejumlah nama yang tidak ada pada pengumuman tersebut, apakah terhadap sejumlah nama yang tidak muncul tersebut, disebabkan adanya kendala sistim atau betul naluri kecurigaan kami ada persekongkolan antara pihak PANSELDA dengan peserta yang di paksa di loloskan sedangkan nilainya lebih tinggi dari yang tidak di munculkan nama-nama nya.
Beberapa Peserta yang Sudah mengikuti Tes CAT yang ditanyakan terkait keputusan Nomor 871/2268/07.2/2025 yang dikeluarkan PANSELDA itu oleh media menyatakan kebingungan dengan hasil Keputusan Pengumuman CAT itu “Kan kita ini sudah melakukan/melaksanakan CAT mengikuti semua tahapan Proses bahkan data nilai saat CAT itu saya kantongi kok tiba-tiba nama-nama kita tidak ada dalam surat keputusan PANSELDA Pertanggal 30 tadi malam” tuturnya
Lebih lanjut Iya menyatakan “seharusnya lolos/tidak lolosnya harus ada dalam Surat Keputusan Hasil CAT itu, kan begitu Normatifnya. Iya saya rasa kerja Pemerintahan itu basicnya Regulasi dan Norma Hukum, sebab setiap keputusan seharusnya terikat dan diikat oleh aturan yang berlaku”
Kita merasa kecewa aja, ini soalnya masa depan seseorang, seharusnya BKD, BKN ataupun PANSELDA memperjelas keputusan terkait nama-nama yang tidak ada dalam surat keputusan itu, iya berada dalam norma yang mana dan atau iya berada dalam status seperti apa, tentu harus sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.
Kami akan tetap mendesak dengan tegas agar plt kepala dinas BKD kabupaten bima, tidak menganggap sepele persoalan ini, sikap itu akan membentuk kekecewaan dan kemarahan publik, berujung pada reaksi yang tidak kita inginkan bersama sebagaimana peristiwa aksi yang terjadi pada seleksi P3K Tahap 1 tahun 2024. Kita tidak ingin Daerah ini melangkah mundur harapannya semakin baik dan bermartabat.(Dhani )